Dikutip dan dilansir oleh Mantap168- Zona waktu, konsep yang kini begitu familiar dan menyatu dengan kehidupan kita sehari-hari, ternyata tidak selalu ada. Ini adalah penemuan yang relatif baru, dengan sejarahnya sejak abad ke-19. Gagasan di balik zona waktu adalah untuk membakukan waktu di seluruh dunia, sehingga orang dapat mengoordinasikan dan menjadwalkan acara serta bepergian dengan mudah. Saat ini, dunia dibagi menjadi 24 zona waktu, dengan masing-masing zona mencakup 15 derajat garis bujur.

 

Sebelum zona waktu ditemukan, waktu sering kali ditentukan oleh posisi matahari. Metode ini, yang dikenal sebagai waktu matahari, berarti bahwa setiap lokasi akan memiliki waktunya sendiri-sendiri, dengan siang hari saat matahari berada di titik tertinggi di langit. Sistem ini bekerja dengan baik untuk komunitas lokal, tetapi membuat penjadwalan acara dan transportasi lintas wilayah menjadi mimpi buruk logistik. Jadwal kereta api, khususnya, dipengaruhi oleh kurangnya standarisasi ini, karena kereta akan tiba dan berangkat pada waktu yang berbeda tergantung lokasinya.

 

Kebutuhan akan standardisasi pertama kali disadari oleh industri perkeretaapian. Karena transportasi kereta api semakin meluas pada abad ke-19, semakin penting untuk memiliki sistem waktu standar. Di Amerika Serikat, rel kereta apilah yang pertama kali memperkenalkan konsep zona waktu pada tahun 1883. Negara ini dibagi menjadi empat zona waktu: Timur, Tengah, Gunung, dan Pasifik. Sistem ini memungkinkan kereta beroperasi dengan jadwal yang lebih standar dan mengurangi kebingungan yang timbul karena penggunaan waktu setempat.

 

Adopsi zona waktu dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. Pada tahun 1884, delegasi dari 25 negara berkumpul di Washington, D.C. untuk Konferensi Meridian Internasional. Konferensi diadakan untuk menetapkan meridian utama, yaitu garis bujur yang digunakan sebagai titik referensi untuk semua garis bujur lainnya. Konferensi tersebut juga mengadopsi sistem zona waktu yang masih kita gunakan sampai sekarang, dengan dunia dibagi menjadi 24 zona waktu, masing-masing mencakup 15 derajat garis bujur.

 

Adopsi zona waktu bukan tanpa kontroversi. Beberapa orang keberatan dengan gagasan membakukan waktu, dengan alasan bahwa itu adalah upaya untuk mengendalikan alam. Yang lain merasa itu adalah perubahan yang tidak perlu dan mahal. Namun demikian, manfaat zona waktu sudah jelas, dan dengan cepat menjadi bagian penting dari kehidupan modern.

 

Saat ini, zona waktu digunakan untuk mengoordinasikan segala sesuatu mulai dari perjalanan internasional hingga siaran televisi. Mereka memungkinkan orang untuk menjadwalkan pertemuan dan acara di berbagai wilayah dan memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan orang di seluruh dunia secara real-time. Tanpa zona waktu, dunia akan menjadi tempat yang jauh lebih rumit dan membingungkan.

 

Meskipun zona waktu telah berhasil menstandarkan waktu di seluruh dunia, zona waktu juga telah menimbulkan beberapa masalah. Salah satu masalah utama adalah waktu musim panas. Ini adalah praktik mengatur jam lebih cepat satu jam selama bulan-bulan musim panas untuk memanfaatkan cahaya alami dengan lebih baik. Meskipun waktu musim panas memiliki manfaat seperti mengurangi konsumsi energi dan meningkatkan aktivitas di luar ruangan, hal itu juga dapat menyebabkan kebingungan dan mengganggu pola tidur orang.

 

Masalah lain dengan zona waktu adalah mereka dapat menyebabkan kebingungan dan kesalahan saat melintasinya. Misalnya, seorang pelancong yang terbang dari New York ke London akan melintasi lima zona waktu, yang berarti mereka perlu menyesuaikan jam tangan mereka. Namun, jika tidak hati-hati, mereka bisa ketinggalan pesawat atau tiba di tempat tujuan pada waktu yang salah.

 

Terlepas dari tantangan ini, zona waktu tetap menjadi bagian penting dari kehidupan modern. Mereka memungkinkan kami untuk mengoordinasikan dan menjadwalkan acara di berbagai wilayah dan memfasilitasi komunikasi dan perdagangan dalam skala global. Meskipun mereka mungkin tampak seperti penemuan kecil dan biasa, mereka memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan kita sehari-hari dan dunia tempat kita tinggal.